Credit to Unsplash
Genap sudah 3 tahun saya berkecimpung di dunia industri dengan aroma tambang serta manufaktur. Selama 2 tahun lebih pula saya bekerja di Niagaprima Paramitra (NPP) sebagai associate consultant dan mendapatkan banyak pengalaman implementasi di berbagai klien.
Kurang lebih 6 klien telah saya sambangi untuk membantu mereka dalam pengembangan sistem ERP khususnya di asset management. Banyak perjalanan dinas yang telah saya jalani, mulai dari di Banjarmasin, Tanjung Tabalong, Bontang, Muara Badak, dan Medan. Sebagian besar menjadi hal baru serta cerita yang menyenangkan kecuali kejadian saya dijambret ketika di Medan.
Banyak mainan baru juga yang saya dapatkan, khususnya untuk sertifikasi serta implementasi IBM Maximo dan SmartCloud Control Desk. Baik secara out of the box maupun yang custom. Belajar menerapkan solusi yang tepat, ilmu komunikasi, be a listener serta mengatur emosi, dan customer engagement juga telah saya dapatkan selama bekerja di tempat ini.
Terimakasih Pak Lutfi, Pak Tomo, dan Ko Effendi yang sudah berjasa untuk memberikan saya kesempatan belajar dan bekerja di NPP. Namun akhirnya di bulan November lalu saya tetap memutuskan untuk mencoba apply ke salah satu divisi Hitachi untuk banking di Malaysia, yaitu eBworx.
Awalnya saya hanya mengetahui Hitachi eBworx dari kakak saya yang beberapa kali menyarankan saya untuk mencoba apply. Sebagai karyawan pemula tentunya pengalaman bekerja di luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Lagipula saya juga sudah mulai merasa jenuh karena hampir 3 tahun saya bekerja di lingkup industri yang sama.
Kebanyakan case yang harus diselesaikan sifatnya mirip, hanya berbeda usernya saja. Tidak ada salahnya belajar tentang banking dan mencoba exposure yang berbeda. Saya mencoba apply di websitenya serta mengirimkan email, selang beberapa hari kemudian dihubungi oleh HR di Malaysia.
Dari HR saya ditawari apakah berminat untuk ditempatkan di Indonesia dan kontak saya akan diteruskan ke cabang Hitachi eBworx Indonesia yang sedang ada slot banyak. Saya pun mengiyakan saja, toh juga belum tentu akan diterima atau bisa saja saya yang tiba-tiba urung niat. Singkat cerita seminggu kemudian saya diundang test dan interview.
Jam 10 pagi saya sudah standby di Dipo Tower untuk mengikuti test tertulis, total ada 15 soal yang telah disiapkan di resepsionis. Oh iya, sedikit sharing kesan awal masuk saya melihat banyak karyawannya yang tampaknya sepantaran dengan saya. Kantornya sepi dan sedikit kotor.
Mungkin karena Hitachi eBworx baru saja settle di Indonesia dan ternyata kantornya pun masih baru selesai pindah dari BNI46. Terlihat dari banyaknya kursi kosong yang masih terbungkus plastik dan beberapa meja ada sedikit debu material.
Kembali ke meja interview, saya mengerjakan 15 soal tersebut dengan lancar. 10 soal pilihan ganda terkait pengetahuan tentang Java serta HTML, dan 5 soal terkait logika koding yang menurut saya sama sekali tidak sulit. Kurang lebih 30 menit selesai dan diperiksa oleh calon technical manager saya. Nilai saya cukup tinggi dan lolos lalu lanjut interview terkait pengalaman dan kenapa ingin bergabung dengan Hitachi eBworx.
Jawaban yang saya berikan singkat, yaitu ingin exposure di bidang industri keuangan. Saya juga mengakui masih pemula tetapi siap belajar dan ingin sekali menerapkan implementasi teknologi informasi untuk perbankan.
Dan yang terutama juga ingin memiliki kesempatan bekerja di luar negeri.
Setelah selesai akhirnya saya mendapat info diterima untuk posisi di bagian professional service application engineer untuk entry level dan diberikan offering letter. Kurang lebih salary naik 17%. Awalnya saya coba counter ke NPP namun setelah dicoba negosiasi hanya maksimal selisih 5%. Dan tetap tinggi salary di tempat baru dan diputuskan untuk pindah di bulan Desember akhir.
Saya hanya diberi waktu 3 minggu untuk mengumpulkan dokumen serta memperbaharui paspor oleh eBworx, karena hanya akan 8 bulan di Indonesia untuk bantu project lokal dan setelahnya diperbantukan ke Malaysia serta Singapore.
Industri banking dan finance, saya sendiri jujur tidak ada bayangan tentang apa yang akan saya pelajari dan lakukan. Jalani saja, mulai dari 0. Dan benar saja, ketika Januari masuk bergabung, saya blank terkait produk yang akan diimplementasikan. Produk yang saya pegang adalah Digital Transaction Banking (DTB) versi terbaru dari eBworx.
Produk DTB menyasar ke segmen corporate dan bukan individual banking semisal KlikBCA, CIMB Click, dan aplikasi-aplikasi yang biasanya saya gunakan. Karena produk DTB penggunanya adalah organisasi, maka nilai vitalnya cukup besar bagi sebuah bank. Produk DTB yang akan saya implementasikan adalah versi paling terbaru dan artinya masih ada beberapa fitur yang tidak sempurna.
Produk ini baru selesai diimplementasikan di OCBC Singapore dengan nama OCBC Velocity. Di Indonesia saya membantu untuk menerapkannya di BII. Sebetulnya di BII sudah ada aplikasi yang serupa yaitu CoolBanking, tetapi karena dalam masa akuisisi Maybank Malaysia yang mensyaratkan wajib implementasi DTB dengan nama M2E akhirnya mau tidak mau harus menggantikan CoolBanking dengan M2E.
Tanggung jawab yang penuh tekanan, sudah 4 bulan ini saya sering sekali lembur hanya untuk mengejar fase proyek. So far sih sudah oke pacenya dapat membantu rekan-rekan di lapangan. Di proyek ini kami ada 12 orang dan terbagi ke 4 squad dengan pembagian per modul. Beberapa modul yang saya kerjakan adalah liquiditas, membantu di bill payment, perpajakkan, payroll, dan jual beli kurs.
Proses bisnisnya menarik dan terintegrasi ke beberapa sistem treasury. Role frontliner dengan back office pun dibedakan serta ada tingkatannya yang custom berdasarkan matrixnya, bahkan ada audit toolsnya juga sehingga meminimalkan kecurangan internal. Yang paling menarik jadi ikut belajar arsitektur besar di banking.
Ini awal mula saya mengenal tentang core banking dan kawan-kawannya. Integrasinya pun tidak dapat langsung antar aplikasi namun harus melalui middleware atau ESB (Enterprise Service Bus). Untuk teknologi mostly I am working with a dinosaur environment. Downgrade teknologi dari yang awalnya Jython, ORM, EJB dengan IBM Framework, dan JSF sekarang harus mundur ke Struts2, EJB, dan PL/SQL.
Tapi tidak masalah, karena ternyata di banking lebih mengutamakan teknologi yang stabil dan tidak mengutamakan teknologi terbaru karena biasanya kurang stabil serta ada banyak celah keamanan.
Di industri keuangan juga sangat ketat karena OJK mewajibkan semua layanan keuangan berbasis IT harus melalui code quality gate, penetration, serta performance testing dengan beberapa tingkat
Tidak menyesal pindah demi pengalaman baru. Apalagi sekarang lebih banyak lagi memegang batch job karena ternyata di perbankan saking tingginya traffic transaksi tidak semua dapat ditangani secara real time. Somehow batch job sangat menyenangkan karena banyak bermain query dan penjadwalan.
By the way upah lemburannya juga membuat saya betah lembur karena selama beberapa bulan ini dapat banyak tambahan.
Terimakasih Hitachi eBworx semoga 2 bulan ke depan dapat kamera dari hasil pundi-pundi over time. Semoga aman dan terus tetap semangat belajar di lingkungan baru, tidak sabar juga untuk berangkat ke Malaysia 3 bulan lagi.
Disadur dari blog lama saya di WordPress.com