Credit to Unsplash

Rasanya baru di tahun kemarin menuliskan akan mulai menetap ke end-user setelah lama mengenyam pendidikan di dunia konsultan. Namun di awal tahun ini kembali harus memulai lagi perjalanan mencari pekerjaan baru karena sebelumnya saya dan isteri bekerja di kantor serta departemen yang sama.

Sebetulnya tidak adil dan terkesan menyalahkan apabila mengatakan karena berkeluarga justru membuat saya harus pindah. Bukan seperti itu, namun justifikasi saya adalah tentang integritas serta etika profesi yang harus dijunjung agar tidak terjadi conflict of interest.

Di tahun 2018 tepat beberapa minggu sebelum bergabung di Metraplasa saya sempat melamar untuk posisi Software Engineer di IT Application Development yang akan menggarap proyek in-house. Saya mengikuti test teknis serta wawancara hingga diskusi bersama kepala departemennya. Namun tiba-tiba tidak ada proses lanjutan padahal katanya mereka sudah deal dan cocok.

Di tengah kebimbangan mencari pekerjaan, Grace pun menyemangati saya untuk mencoba lagi. Saya pun dengan mantap kembali membuka Kalibrr dan apply sebagai “Microservice Back-End Developer” di Bank Mandiri.

Kisi-kisi tes teknis di Bank Mandiri yang saya lalui sangat mudah hanya terkait 3 soal tentang query database terkait join data serta agregasi, 2 soal tentang pemrograman untuk membuat translasi kamus sederhana serta BFS, dan 5 soal teori terkait OOP (Java).

3 hari seusai saya melamar, ketika sedang bersantai di kantor tiba-tiba handphone berdering ditelepon nomor tidak dikenal. Saya pun pergi keluar gedung untuk mengangkat telepon. Ternyata dari HRD Bank Mandiri, benar ternyata dulu saya sudah lolos dan tinggal offering letter. Namun dikarenakan kepala departemen yang seharusnya memproses saya ternyata keburu resign sehingga formulir lama tidak sempat dilanjutkan.

Pada proses lamaran yang baru ini dapat saya ikuti tanpa perlu tes ulang dan langsung diminta bertemu user untuk membahas ekspektasi. Benar-benar tanpa ada tes dan wawancara HR, saya mendapatkan jadual untuk bertemu dengan Bu Intan selaku project manager yang sedang menangani pengembangan sistem VA.

Di hari pertama bertemu untuk diskusi, saya justru diminta untuk troubleshot dan membantu seorang analisnya agar dapat running sistem VA tersebut di lokal laptopnya. Karena familiar dengan JSF serta Maven saya pun membantu analisnya dengan cepat dan berhasil running di lokal tanpa ada kendala.

Bu Intan pun langsung meminta saya menjadi Sr. Technical Analyst untuk handle konsultan pengembangnya yang ternyata adalah kantor lama saya. Tidak lama kemudian pun kepala departemen yang akan menjadi atasan saya menyusul ke ruang rapat. Saya merasa disambut dengan baik bahkan karena beliau terlambat datang juga memohon maaf. Membuat saya merasa bahwa waktu sangat dihargai.

Beberapa pertanyaan wawancara yang ditanyakan adalah seperti:

  1. Pengenalan diri. Saya menceritakan dengan ringkas di bawah 5 menit terkait dari mana asal saya, pendidikan terakhir, kegiatan selama pendidikan, dan role di 3 perusahaan terakhir sebelum Telkom sebagai konsultan serta insinyur proyek yang memiliki pengalaman integrasi di berbagai industri.
  2. Pengalaman karir di Telkom. Saya bercerita job desc saya di Telkom yang pernah sebagai Technical Lead hingga menjadi Jr. Manager. Menceritakan sekilas bagaimana saya merintis karir di Telkom
  3. Bagaimana cara saya mengatur tim di Telkom. Saya menjelaskan tanpa jeda sekilas matriks organisasi baik ke eksternal maupun internal ketika implementasi produk dan di mana posisi saya. Sehingga lebih self-center.
  4. Saya juga menjelaskan komposisi tim serta bagaimana mengatur kerja dengan beberapa tools seperti Git, BitBucket, dan Trello. Serta bercerita tentang kegiatan memonitor level kompetensi yang tertulis sehingga transparan berdasarkan tugas di JIRA. Selain itu juga mengatur jadwal training di tim saya.
  5. Apa saja kontribusi di perusahaan sekarang. Saya bercerita dengan bangga terkait implementasi campaign produk serta SEO yang dibangun secara in-house sehingga menekan biaya operasionalnya. Bercerita tentang kesulitan yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya hingga akhirnya live.

Kami membahas terkait benefit di Telkom, ekspektasi, serta offering. Tanpa ada banyak pertanyaan lagi langsung ditawari posisi permanen dengan level First Senior Manager. Saya merasa sedikit jetlag dengan tahapannya yang begitu cepat. Tidak lama setelah pulang dari tempat itu saya kembali ditelepon oleh HC yang menginfokan untuk segera mengisi formulir yang dikirim ke email.

Saya pun segera mengisi lalu melampirkannya melalui email. 2 minggu setelah saya mengirimkan email saya ditelepon oleh Bu Lucia untuk bertemu dengan VP sebagai bentuk formalitas bahwa semua sudah mengetahui dan fit untuk bergabung.

Saya hanya ditanya tentang pengalaman bekerja di sektor banking dan justru membahas cerita kantor lama saya di Hitachi eBworx karena beliau ada sejarah pengerjaan proyek bersama

1 minggu tepat sebelum bertunangan saya diminta datang ke bertemu dengan tim rekrutmen untuk membahas offering letter. Ternyata cukup demokratis dan tidak diminta segera mengkonfirmasi namun justru diberikan waktu 5 hari untuk mengambil keputusan. Jika sudah setuju maka lanjut ke tahap terakhir yaitu tes kesehatan di Kimia Farma Cikini.

Karena kebetulan sudah mengantongi tiket final menuju Pertamina OWNJ dan Bank Mandiri, saya pun membandingkan beberapa aspek yang menjadi faktor pengambilan keputusan. Salah satu yang utama paling terlihat adalah di Pertamina saya diterima sebagai IT Procurement yang di mana sama sekali bukan bidang engineering.

Saya bukan orang yang tipikal bergerak 100% karena uang atau pendapatan, tidak mau munafik saya tidak menolak gaji yang besar juga. Namun sebagai pribadi yang ingin berkembang dan memiliki prinsip “do what you love, do what makes you happy, and do what the most matter” saya harus memikirkan, mempertimbangkan, dan membayangkan dengan seksama. Ada istilah “urip iku urup“ yang berarti hidup itu harus menyala. Jangan sampai hidup tanpa ada tujuan.

Saya juga meminta saran ke beberapa sahabat dan orang tua di Jakarta yang beberapa di antaranya juga bekerja di sektor migas. Berdiskusi dengan pasangan serta sahabat dekat saya Ari yang lebih dulu resign dari Telkom untuk bergabung di Mandiri membuat saya semakin mantap memilih jalan ke Mandiri. Ari bercerita tentang betapa menyenangkannya mendapat ilmu baru seperti PEGA System yang sedang dia kembangkan hingga saat ini.

Bahkan mendapatkan training secara professional serta mengembangkan sistemnya bersama para konsultan India.

Saya tidak akan menilai bahwa lebih baik bekerja di perusahaan A atau pasti lebih maju di perusahaan B. Semua ada plus minusnya. Di dalam hati ini masih ingin berkelibat di teknis, karena memang sejatinya sangat suka dengan pemrograman meskipun tidak ahli. Menjadi ahli pahat yang mampu membuat masterpiece membutuhkan jam terbang, begitu pula untuk menjadi seorang enterprise architect saya masih harus banyak pengalaman serta belajar dari para ahli.

Grace pun mengingatkan bahwa saya mencari pekerjaan baru bukan karena gaji tetapi ijin prinsip. Sehingga dihitung kembali sebetulnya secara nominal pun sudah sangat cukup dan saya tidak boleh serakah.

Karena di Mandiri ditawari posisi teknis, saya pun memiliki kesempatan mengambil sertifikasi terkait rekayasa dari pemula hingga mahir. Sehingga pada akhir kesimpulan bulat sudah tekad untuk bergabung. Sebagai insan BUMN harus bertanggung jawab kepada negara dan menjaga stabilitas ekonomi nasional melalui talenta serta kesempatan yang saya miliki, demi masyarakat yang lebih baik.

Di Mandiri baru beberapa bulan saya juga sudah dirotasi ke departemen Wholesale and Government Development dari sebelumnya Retail Core Development. Karena setelah diskusi dengan para atasan saya lebih cocok dengan aplikasi non-core yang mayoritas in-house development. Benar-benar luar biasa kedua pimpinan saya yaitu Pak Danny dan Bu Sherly adalah para sosok yang mendengarkan, melindungi, serta bertindak dengan tegas.

Tidak terasa di minggu kedua bulan ini saya dan tim akan memulai pengembangan dashboard dengan skala nasional. Bangga sekali karena setelah live akan dipergunakan serta dilihat langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo beserta seluruh staff kementrian. Semoga amanah dan bermanfaat. Amin.